Tempat wisata di Tolikara

Tempat wisata yang bisa kamu kunjungi di Tolikara, Papua Pegunungan

Table of Contents

Tolikara merupakan salah satu daerah yang bisa kamu kunjungi ketika berlibur ke Pulau Papua. Tolikara merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Pegunungan. Kabupaten Tolikara ini memiliki kekayaan alam yang sangat mempesona dan budaya yang sangat beraneka ragam dan tentunya unik

Wilayah Kabupaten Tolikara didominasi wilayah berupa pegunungan atau dataran tinggi. Hal tersebut terjadi karena Tolikara ini masih berada di wilayah Papua Pegunungan. Kabupaten Tolikara ini memiliki sungai-sungai yang menjadi sumber air utama bagi kehidupan masyarakat kabupaten Tolikara.

 

Tempat wisata yang bisa kamu kunjungi di Tolikara, Papua Pegunungan

 

Jika kamu memiliki rencana liburan ke kawasan timur Indonesia, tepatnya Pulau Papua, kamu bisa mengunjungi Kabupaten Tolikara. Berikut adalah Tempat wisata yang bisa kamu kunjungi di Tolikara, Papua Pegunungan.

 

Kota Karubaga

Kota Karubaga

Kota Karubaga merupakan jantung Kabupaten Tolikara. Kota Karubaga adalah ibukota dari Kabupaten Tolikara.

Kota Karubaga memiliki tradisi dan adat istiadat yang sangat unik dan jarang ditemukan di wilayah lainnya. Kota Karubaga memiliki sebuah tradisi adat yang sangat menarik dan unik, yakni tradisi bakar batu. Tradisi bakar batu ini sudah ada di masyarakat Karubaga sejak zaman nenek moyang. Tradisi bakar batu tersebut bukan berarti membakar sebuah batu begitu saja. Namun, tradisi bakar batu ini merupakan tradisi yang berisi melakukan memasak daging babi di dalam prosesnya.

Namun, seiring berjalannya waktu dan juga semakin berkembangnya toleransi antar suku yang ada di wilayah ini, maka pada saat melakukan tradisi bakar batu, kini tak hanya daging babi saja yang dibakar. Akan tetapi daging ayam juga turut dibakar pada saat tradisi bakar batu tersebut. Sehingga bagi penduduk sekitar yang menganut agama islam ataupun masyarakat yang tidak bisa mengkonsumsi daging babi bisa tetap turut serta mengikuti tradisi bakar batu tersebut. Tradisi ini biasanya dilaksanakan di sebuah tempat seperti tanah yang cukup lapang.

Baca  Pura Agung Besakih, Pura Terbesar dan Termegah di Pulau Bali!

Tradisi ini dimulai dengan menggali tanah sedalam kurang lebih 50 centimeter dan diberi alas berupa rumput-rumputan yang di bawahnya sudah disiapkan kayu atau batu bakar. Lalu di atas rumput tersebut diletakkan atau dimasukkan daging sesuai keinginan, sayuran ataupun makanan lainnya juga turut dimasukkan. Lalu diselimuti dengan rumput dan ditutup dengan menggunakan batu.

Mereka akan duduk bersama-sama secara berkelompok. Ketika makanan tersebut sudah selesai dibakar, maka ketua dari kelompok tersebut akan mengambil makanan tersebut, lalu dimakan secara bersama-sama. Tidak perlu khawatir kalau tidak kebagian makanan ketika mengikuti prosesi Bakar Batu ini, karena acara yang selalu dihadiri oleh banyak masyarakat ini tidak pernah kekurangan bahan makanan. Bahkan mereka yang mengikuti prosesi tradisi Bakar Batu ini tidak berebutan dan selalu antre dengan tertib.

Tradisi bakar batu ini tentunya memiliki banyak makna, seperti sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Karubaga terhadap tuhan mereka dan juga tradisi bakar batu ini menjadi ajang untuk dapat mempererat tali persaudaraan dengan keluarga ataupun kerabat. Melalui tradisi bakar batu ini, diharapkan agar muncul jiwa solidaritas antar umat beragama di Kota Karubaga.

Selain memiliki tradisi bakar batu, rumah adat khas Karubaga juga memiliki sebuah keunikan. Rumah adat ini memiliki ukuran yang cukup kecil. Tinggi dari rumah adat ini kurang lebih hanya sekitar 1 meter saja, lalu luas dari rumah adat ini juga sangatlah sempit serta diameter yang sedikit karena rumah adat ini memiliki bentuk lingkaran. Bagian atap rumah adat disana menggunakan jerami.

Tak hanya itu, rumah adat ini juga memiliki keunikan lainnya, yakni rumah adat ini hanya dihuni oleh kaum laki-laki. Penduduk yang berjenis kelamin perempuan, tidak diperbolehkan untuk tinggal di dalam rumah adat ini. Hasil panen penduduk juga disimpan di dalam rumah adat ini, bahkan untuk proses pengasapan mumi juga dilakukan di dalam rumah adat ini.

Baca  Rekomendasi destinasi wisata yang wajib kamu kunjungi ketika berlibur di Manokwari Selatan, Papua Barat

 

Danau Biuk Tolikara

Danau Biuk Tolikara

Danau Biuk Tolikara merupakan sebuah danau yang terletak di Desa Umar, Kecamatan Gundagi, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan. Ketika sampai di Danau Biuk Tolikara ini kamu akan disuguhkan sebuah pemandangan danau dengan airnya yang sangat jernih yang mampu memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Danau ini memiliki sebuah keunikan yang jarang bisa ditemukan pada danau-danau di daerah lainnya. Yakni danau ini terletak di atas gunung yang bernama Gunung Biuk. Jadi sangat disayangkan jika kamu sedang berada di Kabupaten Tolikara namun tidak mengunjungi Danau Biuk Tolikara ini.

Danau ini sangat cocok dikunjungi oleh kamu yang suka berfoto atau swafoto dengan latar keindahan alam yang sangat menakjubkan. Banyak wisatawan yang rela datang jauh-jauh untuk berfoto berlatarkan keindahan Danau Biuk Tolikara yang memiliki air jernih dan keindahan alam yang sangat mempesona. Ketika berada di danau yang satu ini, kamu akan merasakan suasana alam yang sangat asri karena jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Jika kamu akan berkunjung ke Danau Biuk Tolikara ini, ingatlah untuk menggunakan pakaian yang cukup tebal karena mengingat danau ini terletak di atas gunung yang pasti udaranya sangat sejuk ataupun dingin. Ketika berkunjung ke danau ini, para wisatawan akan disambut dengan dua buah rumah adat papua, yakni rumah adat Honai yang terletak di bibir Danau Biuk Tolikara ini.

 

Demikianlah Tempat wisata yang bisa kamu kunjungi di Tolikara, Papua Pegunungan. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan dimana pun kamu berkunjung.

 

 

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *