Kota Makassar tidak cuma mempunyai destinasi wisata bagus semacam Pantai Losari yang senantiasa harus didatangi turis lokal sampai mancanegara.
Kota Makassar tampaknya mempunyai beberapa obyek wisata memiliki yang pantas didatangi kala prei Idulfitri sekalian berlatih, atau dikala momen mudik bersama keluarga di desa laman sekitaran Makassar.
Wisata sejarah paling populer di Makassar dan sekitarnya
Museum Kota Makassar
Lokasi: Jalan Balaikota Nomor 11, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Museum Kota Makassar ada di provinsi Sulawesi Selatan yang dibuat oleh atau atas ilham orang tua Kota Makassar Drs HB Amiruddin di era awal- awal berprofesi.
Museum ini menaiki bangunan gedung Kota lama yang terdapat di tengah Kota Makassar, bangunan yang digunakan ialah bangunan yang memiliki ialah gedung yang sudah berdiri di era kolonialisme Belanda di tahun 1916.
Museum kota Makassar ditetapkan dalam bertepatan pada 7 Juni 2000 dengan arti buat melayani keinginan warga akan data hal bukti diri serta asal usul kota Makassar dan adat masyarakat Makassar semacam dikutip dari wikipedia.
Fort Rotterdam
Lokasi: Jalan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Fort Rotterdam ataupun Benteng Akhir Penglihatan merupakan suatu benteng aset Kerajaan Gowa- Tallo.
Lokasi benteng ini ada di tepi pantai sisi barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Awal mulanya benteng ini berbahan bawah tanah liat, tetapi dalam era rezim Raja Gowa ke- 14 Baginda Alauddin arsitektur benteng ini ditukar jadi batu cadas yang berasal dari Pegunungan Karst yang terdapat di wilayah Maros.
Museum La Galigo
Lokasi: Jalan Ujung Pandang Nomor 2, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Museum La Galigo merupakan suatu museum provinsi Sulawesi Selatan yang terdapat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Terdapat di Jalan Akhir Penglihatan Nomor. 1. Museum ini dibuat dalam bertepatan pada 1 Mei 1970.
Dalam 24 Februari 1974 Ketua Jenderal Kultur Unit Pendidikan serta Kultur Republik Indonesia, Profesor. I. B. Jampi- jampi meresmikan bangunan Nomor. 5 dengan besar 2. 211 m² selaku ruang demonstrasi konsisten serta ruang pembinaan.
Museum ini mempunyai koleksi sebesar kurang lebih 4999 buah yang terdiri atas koleksi prasejarah, numismatik, keramik asing, asal usul, dokumen, serta etnografi.
Koleksi etnografi terdiri atas bermacam tipe hasil teknologi, keelokan, perlengkapan hidup, dan barang lain yang terbuat serta dipakai oleh kaum Bugis, Makassar, Mandar, serta Toraja.
Museum pula mempunyai barang- barang yang berawal dari kerajaan- kerajaan lokal serta senjata yang sempat dipakai dalam dikala revolusi kebebasan.
Monumen mandala Pembebasan Irian Barat
Lokasi: Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Semacam Tugu yang berada di Jalan Jenderal Sudirman salah satu yang dijadikan tempat wisata memiliki. Lokasinya cuma 200 m sisi selatan titik nihil km Kota Makassar, Alun- alun Karebosi. Berdampingan dengan Bangunan Gedung Prajurit Jenderal Meter Yusuf.
Monumen mandala ialah gedung ataupun tempat yang mempunyai angka asal usul yang berarti.
Monumen mandala dibentuk dalam tahun 1994 serta berakhir dalam tahun 1996.
Pembangunan dengan tujuan buat mengenang pelayanan bahadur pada pembebaskan Irian Barat dari tangan para kolonialis sekalian hadiah atas pelayanan mantan Kepala negara Indonesia yang ke- 2 ialah Soeharto.
Kompleks makam Raja- Raja Tallo
Lokasi: Jalan Sultan Abdullah Raya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Di Kompleks makam Raja- Raja Tallo dapat dijadikan tempat berlatih asal usul sekalian berlatih buat kanak- kanak.
Monumen Korban 40 ribu jiwa
Lokasi: Jalan Korban 40000 Jiwa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Satu lagi tugu yang terdapat di Kota Makassar yang bisa dijadikan tempat wisata sekalian berlatih ialah Tugu Korban 40. 000 Jiwa.
Di tempat itu ada patung- patung yang mendeskripsikan insiden yang terjalin dalam bulan Desember 1946- Februari 1947 sepanjang pembedahan tentara Counter Insurgency( pembasmian makar).
Pembunuhan Westerling merupakan gelar buat insiden pembantaian ribuan orang awam di Sulawesi Selatan yang dicoba oleh gerombolan Belanda Gardu Speciale Troepen arahan Raymond Pierre Paul Westerling.
Benteng Somba Opu
Lokasi: Benteng Somba Opu, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Benteng Somba Opu merupakan benteng aset Kerajaan Gowa yang dibentuk oleh Raja Gowa ke- 9 Daeng Matanre Karaeng Tumaparisi Kallonna dalam era ke- 16.
Dalam masanya tempat ini sempat jadi pusat perdagangan serta dermaga dimana bumbu yang diperjualbelikan buat sebagian orang dagang bagus dari Asia, sekitar Indonesia serta area Eropa.
Sayangnya tempat yang kerap didatangi oleh sebagian warga lokal serta global ini sudah dipahami oleh VOC dalam tahun 1669, setelah itu dihancurkan sampai tergenang oleh aliran pasang.
Dalam tahun 1980- an juga benteng ini ditemui balik oleh sebagian akademikus yang tiba ke tempat itu.
Dalam tahun 1990 benteng ini sudah direkonstruksi alhasil nampak lebih bagus lagi. Dalam dikala ini juga Benteng Somba Opu sudah jadi suatu objek wisata memiliki sebab di dalamnya ada sebagian gedung rumah adat Sulawesi Selatan.