Deretan rekomendasi tempat wisata sejarah yang ada di di Riau

Deretan rekomendasi tempat wisata sejarah yang ada di di Riau

Table of Contents

Deretan rekomendasi tempat wisata sejarah yang ada di di Riau – Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, termasuk Riau yang memiliki ibu kota Pekanbaru. Meskipun sebelumnya Riau dikenal dengan perkebunan sawit dan minyak bumi, ternyata terdapat beberapa tempat bersejarah di Riau yang menjadi bukti kekayaan wisata sejarahnya, dengan bangunan-bangunan yang dipengaruhi oleh budaya Melayu tempo dulu.

 

Deretan rekomendasi tempat wisata sejarah yang ada di di Riau

 

Hingga saat ini, beberapa bangunan tersebut masih berdiri kokoh dengan arsitektur khas mereka. Peninggalan sejarah ini hampir terlupakan, tetapi cerita di balik kejayaannya masih dikenang hingga sekarang. Jika Anda ingin menjelajahi beberapa tempat bersejarah di Riau, Anda dapat mengunjungi beberapa destinasi berikut ini. Liburan Anda di Pekanbaru atau Riau dijamin akan menjadi pengalaman yang berkesan. Berikut adalah Deretan rekomendasi tempat wisata sejarah yang ada di di Riau.

 

Rumah Tinggi

 

Rumah Tinggi, yang juga dikenal sebagai rumah tenun, terletak di Pekanbaru. Sesuai dengan namanya, tempat ini merupakan pusat produksi kain tenun Melayu yang terkenal di Pekanbaru. Kain-kain ini dihiasi dengan benang sutra berwarna emas yang indah, dan diproduksi menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Alat tradisional ini memiliki kekhasan tersendiri dan dioperasikan secara manual. Di sini, Anda dapat melihat langsung proses pembuatan kain tenun ini. Anda juga dapat melihat peralatan tenun lengkap beserta kain-kain yang telah jadi. Kain tenun yang dihasilkan digunakan untuk berbagai jenis pakaian, seperti sarung, syal, dan selendang.

Tempat bersejarah ini diperkirakan dibangun pada tahun 1887 dan dulunya dimiliki oleh Yahya, seorang pengusaha kondang pada masa itu. Selain mengoleksi banyak kain tenun, Rumah Tinggi juga menjadi saksi perjuangan dalam merebut kemerdekaan pada masa itu. Bahkan, dari masa sebelum kemerdekaan hingga masa penumpasan pemberontakan PRRI.

Baca  Objek wisata yang ada di Pagar Alam, Sumatera Selatan

Pada masa itu, Rumah Tinggi digunakan sebagai dapur umum, gudang logistik, dan basis bagi pejuang Fisabilillah. Selain itu, rumah ini juga pernah ditempati oleh KH Muhammad Syech, menantu H. Yahya dan imam besar Masjid Raya Pekanbaru pada masa lalu. KH Muhammad Syech juga menjabat sebagai kadi Sultan Siak dan rumah ini menjadi tempat mengaji bagi anak-anak.

Alamat: Jalan Perdagangan, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

 

Taman Tuan Kadi

 

Melanjutkan petualangan mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah, Anda dapat mengunjungi Taman Tuan Kadi. Taman ini terletak dekat dengan pusat kota, sehingga mudah dijangkau. Taman yang indah ini bukan hanya taman kota biasa, tetapi juga merupakan situs budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Pekanbaru yang dikenal dengan sebutan Rumah Singgah Sultan.

Bangunan rumah ini telah berdiri sejak tahun 1895 dan menjadi tempat singgah bagi Sultan Sayrif Kasim II ketika berada di Pekanbaru. Rumah indah ini merupakan milik mertua Tuan Qadhi H Zakaria, yang juga dikenal sebagai Haji Nurdin Putih. Sebelumnya, tempat bersejarah ini terletak dekat sungai, sehingga rumah ini dibangun dengan gaya rumah panggung.

Di dalam rumah panggung ini, Anda akan menemukan beberapa koleksi menarik. Anda dapat melihat sudut-sudut yang dipenuhi dengan foto-foto sejarah Sungai Siak. Selain itu, di taman ini juga terdapat dulang sebagai tempat penyajian makanan dan berbagai benda lainnya. Setelah itu, Anda dapat berburu foto-foto kekinian di sekitar lokasi.

Alamat: Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

 

Benteng Tujuh Lapis

 

Anda tidak boleh melewatkan kunjungan ke Benteng Tujuh Lapis ketika menjelajahi sejarah Riau. Benteng ini merupakan peninggalan dari era kolonial Belanda yang digunakan sebagai pertahanan oleh masyarakat setempat. Dibangun menggunakan material tanah liat yang diambil dari Sungai Batang Sosa Tambusai, benteng ini didirikan oleh masyarakat sekitar.

Baca  Destinasi wisata paling populer di Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Benteng ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1835 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. Benteng Tujuh Lapis juga merupakan salah satu situs cagar budaya yang dilindungi. Mengunjungi tempat bersejarah ini di Riau akan memberikan pengalaman yang berbeda dan tak terlupakan, karena Anda dapat melacak jejak-jejak sejarah di daerah ini.

Alamat: Tambusai Tengah, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

 

Istana Hinggap

 

Jika Rumah Singgah Sultan merupakan milik mertua Tuan Kadi, maka Istana Hinggap adalah rumah milik Sultan sendiri. Dikenal dengan nama Istana Hinggap karena Sultan Syarif Kasim II sering tinggal di rumah ini. Bahkan, terdapat kamar khusus yang disediakan untuk Sultan saat ia menginap. Bangunan rumah ini memiliki gaya art deco dan diperkirakan dibangun pada awal tahun 1900-an.

Hingga kini, bentuk asli bangunan ini masih terlihat dan tetap mempertahankan keaslian arsitektur lama. Meskipun telah mengalami pemugaran, perubahan hanya terjadi pada lantainya. Pada masa penjajahan, rumah indah ini pernah digunakan sebagai rumah sakit dan penjara. Selain itu, rumah ini juga menjadi tempat pertemuan penting dalam pembentukan Provinsi Riau. Di dalamnya terdapat banyak koleksi yang dapat Anda temukan.

Alamat: Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

 

Tugu Nol Kilometer

 

Tugu Nol Kilometer adalah sebuah tempat yang sangat unik dan berbeda dari yang lain. Tugu ini merupakan patok nol kilometer yang menjadi penanda pembuatan jalan penghubung antara Pekanbaru, Bangkinang, dan Payakumbuh. Tugu Nol Kilometer ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1920.

Alamat: Jalan Perdagangan, Kp. Dalam, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

 

Demikianlah Deretan rekomendasi tempat wisata sejarah yang ada di di Riau.

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *