Liburan ke Kota Bima, tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi bangunan paling bersejarah yang ada di kota Bima ini. Kota Bima merupakan sebuah kota yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Jika kamu sedang berlibur di Kota Bima dan sekitarnya, maka kamu wajib mengunjungi Museum ASI Mbojo.
Sore hari adalah waktu yang sangat tepat buat kamu datang mengunjungi Museum ASI Mbojo ini. Museum ASI Mbojo ini memiliki letak yang cukup strategis, yaitu berdekatan dengan alun-alun Kota Bima. Tepatnya, Museum ASI Mbojo ini terletak di sebelah timur alun-alun Kota Bima.
Museum ASI Mbojo ini dibuka untuk umum dari pagi sampai pukul 17.00 sore. Jadi aturlah waktu terbaik kamu untuk mengunjungi museum paling bersejarah di Kota Bima ini.
Selain harga tiket masuknya yang cukup murah, kamu juga bisa mendapat banyak pelajaran dari mengunjungi museum ini. Setelah memasuki pintu masuk kamu akan disambut dengan pemandangan bangunan museum yang kuno dan sangat keren. Gaya arsitektur bangunan Museum ASI Mbojo ini merupakan perpaduan antara bangunan khas Eropa dengan bangunan khas Bima. Di sekitar bangunan museum juga terdapat taman yang cukup terawat.
Berwisata ke Museum ASI Mbojo : Eks Istana Kesultanan Bima, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat
Sejarah Museum ASI Mbojo
Museum ASI Mbojo atau istana Bima merupakan sebuah istana peninggalan Kesultanan Bima. Istana ini terletak di Jalan Sultan Ibrahim nomor 2, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Istana ini sekarang sudah beralih fungsi menjadi sebuah museum yang diberi nama “Museum ASI Mbojo”. Bangunannya masih terlihat sangat keren walaupun sudah berumur kurang lebih ratusan tahun. Di masa lalu, selain menjadi pusat pemerintahan, istana ini juga menjadi tempat kediaman dan lambang identitas sebuah bangsa. Konon katanya istana ini menjadi tempat pertama kalinya bendera merah putih dikibarkan di Kota Bima.
Istana ASI Mbojo ini dibangun pada abad ke-19. Namun pada tahun 1927, bangunan asli Istana ASI Mbojo dibongkar karena sudah tidak layak lagi untuk digunakan. Lalu dibangun lah sebuah istana yang lebih besar daripada sebelumnya, yakni di tahun 1930. Sultan Kerajaan Bima yang melakukan pembangunan istana ASI Mbojo ini adalah Sultan Ibrahim dan Sultan Muhammad Salahuddin.
Arsitektur bangunan Istana Bima ini merupakan gaya campuran dari Mbojo dan Eropa. Perancang arsitektur bangunan istana Bima ini adalah Rahatta, Ia adalah seorang arsitek kelahiran Kota Ambon yang didatangkan oleh pemerintah kolonial Belanda ke Kota Bima. Rahatta dibantu oleh Bumi Jero Istana Bima hingga pembangunannya rampung pada tahun 1929. Pembangunan istana ini terselesaikan dalam waktu 3 tahun.
Istana ASI Mbojo ini merupakan sebuah bangunan permanen yang memiliki dua lantai. Arsitektur bangunannya merupakan perpaduan dari arsitektur asli khas Bima dan khas Belanda. Masyarakat bergotong-royong untuk melakukan pembangunan Istana ASI Mbojo ini. Bangunan Istana ASI Mbojo ini diapit oleh dua pintu gerbang yaitu pintu gerbang timur dan pintu gerbang barat yang dijaga ketat oleh Pengawal Kesultanan Bima pada masa itu. Istana Bima tersebut dibangun layaknya istana-istana lain yang ada di Indonesia, yakni menghadap ke arah barat.
Di dalam Museum ASI Mbojo kamu akan menemukan beberapa foto yang menceritakan perjalanan panjang masa kejayaan Kesultanan Bima di masa lalu yang terpajang di dinding-dinding ruangan. Di salah satu sisi dinding museum ini kamu akan menemukan nama-nama raja dan sultan yang menjabat di Kesultanan Bima dari yang pertama kali hingga terakhir di tahun 1951.
Saat memasuki area ruangan, kamu akan merasakan suasana yang sangat berbeda, yakni hening dan sunyi. Jadi disarankan untuk kamu yang tidak berani agar datang bersama teman atau keluarga agar ada teman untuk mengobrol. Di sana juga terdapat sebuah kamar yang diperuntukkan untuk presiden Indonesia yang pertama, yakni Ir. Soekarno.
Di ruangan-ruangan tersebut kamu bisa menemukan beberapa perabotan yang masih terawat, seperti tempat tidur dengan kelambu, meja kayu, lemari, dan beberapa foto yang terpajang di beberapa sisi dinding ruangan. Konon katanya jika presiden atau pejabat negara lainnya mengunjungi Kota Bima, maka akan menginap di Istana ASI Mbojo Bima.
Setelah puas mengelilingi area lantai 1, kamu bisa menuju ke lantai 2. Kamu akan melewati sebuah tangga kayu yang masih sangat kokoh untuk sampai ke lantai 2. Di lantai 2 terdapat beberapa peninggalan bersejarah, seperti senjata, pakaian adat Kesultanan Bima, dan lain sebagainya. Lantai 2 Museum ASI Mbojo memiliki suasana yang lebih sunyi dan hening daripada lantai 1.
Di taman sekitar museum terdapat beberapa buah meriam yang masih terawat. Jadi tunggu apa lagi, Jika kamu berkunjung ke kota Bima Maka jangan lupa kunjungi museum ASI Mbojo, selain harga tiket masuk yang murah kamu juga mendapat sebuah pelajaran mengenai sejarah Kesultanan Bima.