Sulawesi Tenggara ialah salah satu provinsi yang terdapat di wilayah bagian tenggara Pulau Sulawesi. Tadinya Provinsi Sulawesi Tenggara ialah salah satu Kabupaten dari Provinsi Sulawesi Selatan serta Tenggara( Sulselra) dengan Kecamatan Bau- Bau selaku ibukota kabupatennya. Provinsi Sulawesi Tenggara ini mempunyai ibukota yang berada di Kendari.
Mengenal Gunung tertinggi beserta sejarahnya di Sulawesi Tenggara
Gunung merupakan bagian lapisan alam yang lebih besar dari zona di sekelilingnya. Gunung umumnya mempunyai bagian terjal yang secara signifikan menyingkapkan batuan dasarnya. Gunung berlainan dari lapangan besar sebab mempunyai wilayah puncak yang terbatas, gunung lebih besar dari suatu bukit, umumnya mempunyai ketinggian paling tidak 300 m( 1. 000 kaki) di atas tanah sekelilingnya. Sebagian gunung merupakan puncak yang berdiri sendiri, namun sebagian besar ialah bagian dari susunan pegunungan. Berikut kita akan Mengenal Gunung tertinggi beserta sejarahnya di Sulawesi Tenggara.
Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai sebagian gunung- gunung bagus serta pula mewah, salah satunya merupakan Gunung Mekongga. Gunung Mekongga ialah gunung paling tinggi di pegunungan Mekongga yang menghampar di bagian utara area Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Area pegunungan ini ialah barisan pegunungan Verbeck yang puncak- puncaknya terdiri dari tipe batuan karst lapangan besar. dengan puncak paling tinggi bernama mosero- sero dengan ketinggian 2. 620 mdpl, gunung ini ialah gunung paling tinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dengan cara geologis area pegunungan ini tercipta dari atol yang terangkat sekitar ratusan juta tahun yang kemudian. Kejadian ini setelah itu berikan ruang untuk tipe flora serta fauna yang khas yang setelah itu jadi biota endemik yang cuma ada di area ini.
Pegunungan Mekongga, pula sempurna buat aktivitas pendakian. Titik dini pendakian merupakan dari Dusun Surolako, Desa Rantebaru di Kecamatan Ranteangin yang bisa digapai dengan alat transportasi roda 4 sekitar 4 jam dari kota Kolaka.
Sepanjang perjalanan ke puncak yang memerlukan 5- 6 hari, para pemanjat gunung disuguhi suasana hutan tropis yang tidak sering dijamah orang, merdunya celoteh kukila, hingga kegiatan melalui pertemuan Bengawan Mosembo serta Bengawan Tinokari. Tidak hanya itu, bisa jadi akan berhadapan dengan anoa
Sejarah
Julukan Mekongga berawal dari narasi orang setempat yang bercerita mengenai pertempuran seseorang kesatria serta seekor kukila elang. Bagi cerita, sesuatu era puncak gunung ini ditempati oleh Kongga, ialah seekor kukila raksasa. Para masyarakat kerap gelisah sebab si kukila kerap membuat gara- gara serta mengusik kehidupan orang. Setelah itu tampillah seseorang adiwangsa gagah berani yang sukses membunuh kukila raksasa. Selaku hadiahnya, raja setempat menikahkan putrinya dengan sang adiwangsa. Serta buat mengenang pelayanan besar itu, area itu diberi julukan Mekongga.
Rute pendakian
Rute Pendakian awal kali di rintis oleh Mahasiswa Peminat Alam Universitas Halu Oleo Kendari( MAHACALA UNHALU) awal kali dirintis dalam tahun 1995 serta sampe saat ini masih dipakai. Pendakian dari pos terakhir pendakian sampai ke puncak Mekongga menyantap waktu sekitar 5 hari. Pos terakhir pendakian ada di dusun Tinukari dusun terakhir pendakian yang dengan cara administratif terdapat di kecamatan Rante Angin, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Stasiun selanjutnya ialah” camp 1″ di ketinggian 480 meter dpl. Meski diucap camp, namun tidak terdapat shelter semacam gunung di Jawa. Seluruhnya masih serba natural.
” camp 2″ ada di ketinggian 1. 380 meter dpl. Dari bagian rute mulai memanjat serta banyak sekali sisa longsoran. Selama jalur banyak ditemui air terjun kecil. Vegetasi yang berkuasa merupakan belukar berkayu sisa yang ditumbuhi ganggang. Perihal ini terjalin sebab wilayah ini amat basah. Kantung Semar serta berbagai macam tipe anggrek dapat ditemui dengan gampang.
Stasiun selanjutnya merupakan di” Musero- sero”. Pada agama orang Mekongga, tempat ini dipercayai selaku pusat kerajaan hantu buat wilayah Kolaka Utara. Dari Musero-sero perjalanan meningkat berat sebab wajib memanjat tebing serta tanjakan- tanjakan yang tanpa henti sampai hingga di” Camp 3″.
Dari mari dapat langsung mengarah puncak Mekongga. Puncak Mekongga sendiri berupa kubah yang besar. Di mari ada goa- goa dengan stalagmit serta stalagtit yang bagus. Satu lagi tantangan untuk para peminat goa.